RESENSI BUKU : The Wizards of Once: Knock Three Times karya Cressida Cowell

The Wizards of Once: Knock Three Times oleh Cressida Cowell

Genre: Fiksi 

format: Hardcover (400 Halaman)

Penerbit : Mahaka Publishing

Penerjemah: Mustika




Akankah mereka beruntung untuk ketiga kalinya?

Wish dan Xar menjadi buronan yang diburu oleh bangsa Kesatria dan Penyihir; dan yang lebih buruk lagi, mereka diburu oleh PENYIHIR HITAM.

Selagi mereka menjalankan misi yang sangat menakutkan dan berbahaya, yaitu menemukan bahan-bahan pembuat mantra penumpas Penyihir Hitam, ada seseorang yang mengkhianati mereka.

Sanggupkah mereka menemukan bahan-bahan pembuat mantra penumpas Penyihir Hitam sebelum Raja Penyihir Hitam mendapatkan kekuatan Sihir yang dapat memengaruhi besi?

 

Buku ini merupakan lanjutan dari buku The Wizards of Once: Twice Magic. Perjalan melarikan diri Xar dan Wish untuk mendapatkan sisa bahan pembuat mantra dimulai Kembali. Namun, baru beberapa jam mereka melarikan diri ibu Wish Ratu Sychorax berhasil mengikuti mereka dan menangkap mereka. Tetapi mereka berhasil kabur dibantu seekor beruang aneh, beruang itu adalah Perdita adik Caliburn seorang guru sekolah sihir di bukit Pook yang ternyata memiliki bahan mantra yang mereka butuhkan, air mata Drood. Mereka sementara berada di bukit Pook sambil bersembunyi mereka juga banyak belajar di sana.

Seseorang menghianati mereka. Entah kenapa bisa Ratu Sychorax berada di dalam bukit Pook bersama mereka. Ratu Sychorax menyamar menyamar menjadi guru sihir baru di sana. Sihir yang melindungi bukit Pook melemah karena ada pedang besi yang di bawa bodkin melubangi sihirnya. Bodkin pengawal Wish pergi sendirian ke pulau Nuckalavee menjalakan  misi bayangan. Xar yang tahu ada Ratu Sychorax yang menyamar membuat mantra menempel agar Ratu sychorax tidak menangkap mereka. Wish yang mengetahui Bodkin yang berkhianat dan mencari sisik Nuckalavee sendirian menyusul Bodkin ditemani yang lain. Perdita memberikan sebuah botol kepada Xar dan isinya ternyata air mata Drood. Perdita mempercayai mereka. Disisi lain, Encanzo datang juga ke bukit Pook mencari Xar.

Wish dan Xar berhasil menemui monster Nuckalavee. Mereka membuat tawar menawar, Nuckalavee tidak menepati janji tapi untungnya Bodkin membantu menyelamatkan Xar dan Wish. Namun, mereka tidak mendapatkan sisik Nuckalavee karena Nuckalavee sudah kalah dan sisik nya berubah menjadi debu. Situasi memburuk karena di sana ternyata ada Raja Penyihir Hitam yang terbungkus bola besi hanya bagian matanya saja yang terlihat. Para orang tua datang membantu mereka untuk lari. Para orang tua tetap ingin mereka pulang. Namun mereka berhasil lari Kembali. Mereka berhasil memiliki sisik Nuckalavee yang ternyata Encanzo memilikinya. Mereka berhasil lari dan memiliki semua bahan mantra, namun mereka tidak akan bisa lari lagi untuk tidak berhadapan dengan Raja Penyihir Hitam.

Akhir yang masih menggantung. Aku perlu membaca pada buku selanjutnya. Sungguh buku yang menarik, kamu ingin segera membaca ke buku selanjutnya untuk mengetahui akhir seperti apa yang akan terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL PEMBUATAN LARUTAN

ISTILAH-ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAK