Kompres Hangat vs Kompres Dingin: Mana yang Tepat untuk Kondisimu?
Pernah bingung tidak, kapan harus pakai kompres hangat dan kapan harus pakai kompres dingin? Banyak orang masih salah kaprah dalam penggunaannya. Padahal, kedua jenis kompres ini sama-sama bermanfaat, asalkan dipakai sesuai kondisi.
Bagaimana Kompres Bekerja
Kompres adalah salah satu bentuk terapi non-farmakologis (tanpa obat) yang sering digunakan untuk meredakan gejala tertentu. Cara kerjanya sangat dipengaruhi oleh suhu:
-
Kompres hangat → menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi). Akibatnya, aliran darah meningkat sehingga suplai oksigen, nutrisi, dan sel imun ke area yang sakit juga lebih banyak.
-
Kompres dingin → menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi). Aliran darah jadi berkurang, sehingga bisa menekan peradangan, mengurangi bengkak, sekaligus meredakan nyeri.
Kompres Hangat
Kompres hangat biasanya dipakai pada kondisi yang butuh relaksasi otot, peningkatan aliran darah, dan pengurangan kekakuan. Berikut penggunaannya:
-
Demam
Kompres hangat efektif untuk menurunkan suhu tubuh. Letakkan di lipatan tubuh seperti ketiak, leher, atau selangkangan karena di sana banyak pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah merangsang otak (hipotalamus) untuk menurunkan suhu tubuh. -
Kaku sendi & nyeri otot
Suhu hangat membantu melenturkan otot yang tegang dan meningkatkan elastisitas jaringan, sehingga rasa kaku atau pegal berkurang. Cocok untuk penderita nyeri punggung atau radang sendi ringan. -
Cedera olahraga (fase lanjut)
Setelah 72 jam dari cedera, kompres hangat membantu mempercepat proses pemulihan dengan meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke area cedera. -
Kaku leher
Rasa tegang akibat salah tidur atau duduk terlalu lama bisa berkurang dengan kompres hangat karena otot lebih rileks. -
Kram menstruasi
Hangatnya kompres bisa menenangkan kontraksi otot rahim, sehingga kram berkurang dan rasa nyaman meningkat. -
Mata lelah atau bengkak karena infeksi ringan (seperti bintitan)
Kompres hangat bisa melancarkan aliran darah di sekitar mata, mengurangi rasa tidak nyaman, dan mempercepat penyembuhan.
Kompres Dingin
Kompres dingin biasanya digunakan untuk mengontrol peradangan, bengkak, dan rasa nyeri.
-
Membantu memperlambat laju inflamasi.
-
Mengurangi risiko kerusakan jaringan lebih lanjut.
-
Memberi efek mati rasa ringan sehingga nyeri terasa lebih ringan.
👉 Menurut Rizaldo dalam bukunya Andai Sel-sel Dalam Tubuhmu Berbicara (2022), kata kunci mengingat kompres dingin adalah CEDERA dan INFLAMASI. Gunakan kompres dingin pada fase akut cedera (0–72 jam pertama).
⚠️ Catatan penting: Jangan tempelkan es langsung ke kulit. Bungkus dengan kain atau handuk tipis untuk mencegah kulit rusak akibat suhu terlalu dingin.
Kesimpulan
-
Gunakan kompres hangat untuk kondisi nyeri otot, kram, kekakuan, demam, dan fase pemulihan cedera.
-
Gunakan kompres dingin untuk cedera akut, peradangan, bengkak, atau memar.
👉 Jadi, jangan salah pilih lagi ya! Sesuaikan dengan kondisi tubuhmu agar hasilnya optimal.
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam tentang cara kerja tubuh dalam merespon panas dan dingin, kamu bisa baca buku Andai Sel-sel Dalam Tubuhmu Berbicara karya Rizaldo. Bukunya menjelaskan dengan gaya ringan tapi tetap ilmiah. 👉 Cek harganya di Shopee
Komentar
Posting Komentar